Kakek Tua Penanam Pohon Kelapa

CERITA ANAK - KAKEK TUA PENANAM POHON KELAPA

Disebuah Desa nan jauh disana, ada seorang petani desa yang sudah tua renta, tulang-belulangnnya sudah melemah. Dia tampak asyik sedang menanam pohon kelapa di kebun miliknya yang tak begitu jauh dari rumahnya. Di akhir-akhir usianya, kakek tersebut masih sangat bersemangat untuk melakukan pekerjaanya itu. 
Pekerjaannya menanam dan merawat pohon kelapa tersebut tanpa rasa bosan ia jalani sepanjang hari, meski bila dilihat dari usiaNya yang sudah tua,kakek tersebut tidak akan bisa menikmati hasil dari menanam pohon kelapa tersebut.
Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan pada tetangganya yang juga seorang petani, namun tetangganya tersebut masih sangatlah muda. Lalu seorang petani yang masih muda tersebut, mencoba mendekati petani tua itu. Lalu dia bertanya, "wahai kakek, mengapa engkau menanam pohon kelapa ini?, sementara engkau sudah tua renta? Bukankah umurmu tidak sepanjang usia pohon kelapa ini sampai ia berbuah kek?". Sambil tersenyum dan dengan suara yang mulai bergetar akibat dimakan usia kakek tersebut pun menjawab, "Memang umurku sudah tua wahai pemuda, bahkan tulang-tulangku pun sudah terasa lemah. Tapi aku masih kuat untuk menanam pohon kelapa ini, agar bisa dimanfaatkan oleh anak cucuku nanti. Bukankah aku dulu bisa menikmati tanaman di kebun ini, karena orang-orang sebelumku yang telah menanam sebelumnya? Biarlah ini menjadi amal jariah bagiku di hadapan Allah".Ucapan petani tua renta itu terasa bagaikan tetesan-tetesan air sejuk yang sangat bernilai bagi petani muda itu. Pemuda muda itu seketika menangis dan berucap "terima kasih kakek, sudah memberi kami sesuatu yang sangat berharga nantinya buat kami, kami tentu tidak akan lupa pada jasa-jasamu ini kek". kakek tua itu menjawab "aku melakukannya semua ini semata-mata karena Allah nak".
Tahun demi tahun telah berlalu, kakek tua renta itu pun akhirnya di panggil menghadap kepada sang Maha Pencipta yaitu Allah S.W.T. Sepeninggal kakek tua itu pun akhirnya pohon kelapa itu tumbuh subur dan bisa dinikmati oleh anak serta cucu-cucu kakek tua tersebut.

Pesan moral
"usia tidak menutup kesempatan bagi siapa saja untuk beramal,selagi kita memiliki kemauan kuat untuk beramal"