cerita dongeng sapi dan kerbau

Al kisah di jaman dahulu ketika sapi dan kerbau masih menjadi sahabat. Pada masa itu si sapi memmilikii warna kulit hitam agak kecoklat-coklatan. Sedngkan si kerbau kulitnya berwarna putih.

Dikisah kan pada suatu hari di sebuah padang rumput yang hijau, datang lah seorang pendatang baru, pendatang baru itu adalah banteng dengan tanduk yang besar juga runcing.Dan dengan warna kulit hitam gelap menjadikan si banteng itu tampak amat gagah. Sehingga para sapi betina di padang rumput itu amat mengagumi si banteng.
cerita dongeng sapi dan kerbau
cerita dongeng sapi dan kerbau

Singkat cerita, dengan cepat sekali. Kabar angin tentang kegagahan sibanteng itu cepat sekali tersebar sampai ke penjuru padang rumput. Dan si banteng pun menjadi primadona dan buah bibir para sapi-sapi dan kerbau betina dalam padang rumput itu. Si sapi jantan yang memiliki warna kulit hitam agak kecoklatan itu tak terlalu memperdulikan tentang kabar yang menjadi buah bibir itu, dia mensyukuri karunia yang telah di berikan Tuhan kepadanya.

Akan tetapi tak begitu dengan si Kerbau. Ia malah iri dan amat cemburu kepada si banteng yang menjadi primadona dan diidolakan para betina.

"Si banteng, Apa hebatnya dia? Aku juga sama dengan dia memiliki tanduk yang besar dan juga runcing, badan ku juga terlihat gagah dan besar, cuma cuma beda warna kulit saja si banteng jadi primadona.... " Tampak sikerbau sedang menggerutu sendiri

"Hmmmmmmm..... mungkin saja jika warna kulit ku berwarna hitam, pasti aku bisa lebih gagah lagi dari si banteng itu, dan aku juga pasti akan jadi terkenal, malah aku lebih terkenal dibanding banteng, mmmmmm" sikerbau kembali menggerutu

"Oh iya, aku miliki ide bagus agar warna kulit ku menjadi Hitam. Akan tetapi apakah sapi akan ingin bertukar kulit dengan ku. Baiklah, aku ada ide bagus untuk menipu sapi agar dia ingin bertukar kulit dengan ku, haaaaaaa" gerutu si kerbau sambil sedikit senyum-senyum

Akhirnya sikerbau pun datang menemui si Sapi yang sedang berendam di sungai. Terlihat si kerbau pun mulai menjalankan ide liciknya, ia pun mulai membujuk rayu si Sapi agar ingin bertukar kulit. Akan tetapi Si sapi tak ingin karna ia telah mensyukuri apa yang di berikan Tuhan kepada nya.

Tapi si kerbau tak ingin menyerah, ia terus saja membujuk si sapi agar dia ingin menukar kulitnya. Sampai merengek-rengek kerbau meminta mohon atas nama persahabatan kepada sisapi.

karna terus didesak, akhirnya si sapi pun merasa kasihan kepada si kerbau dan si sapi pun ingin bertukar kulit dengan kerbau.

Akan tetapi Si sapi memberikan syarat kepada si kerbau, Si kerbau harus berjanji jika telah bertukar kulit, si kerbau harus mensyukuri apapun yang ia miliki.

Dan tapa berfikir lagi, sikerbau pun menyanggupi syarat yang di ajukan oleh si sapi. karna si kerbau telah terbawa nafsu.

Akhirnya mereka berdua pun bertukar kulit, si sapi jadi berwarna putih sedangkan si kerbau berwarna hitam agak kecoklatan.

akan tetapi setelah mereka bertukar kulit rupanya ada masalah, ternyata kulit sisapi terlalu kecil untuk ukuran kerbau yang bertubuh besar dan kekar. Sehingga kulit itu terasa sesak di pakainya, terlalu ketat dan membuat kerbau tak nyaman memakainya.

Sedangkan kulit si kerbau yang di pakai oleh si sapi kebesaran, bahkan di bagian leher terlihat menggelambir dan terasa amat longgar, sehingga membuat si sapi merasa bebas bergerak.

karna merasa kurang nyaman si kerbau dengan kulit barunya, sikerbau pun kembali mengajak si sapi untuk bertukar kulit kembali. Akan tetapi si sapi tak ingin lagi bertukar kulit, karna si kerbau pun telah berjanji dan menyetujui syarat yang di berikan oleh si sapi kepadanya.

Berulang kali si kerbau sampai merengek-rengek ingin menukar kembali kulit nya, akan tetapi sapi tetap tak mau.

Bahkan tiap mereka bertemu di mana pun dan kapanpun, sikerbau yang tetap berusaha membujuk si sapi untuk menukarkan kembali kulit nya. Tapi si sapi selalu bilang "Moohh (Aku tak mau)"

Tags: dongeng sapi dan kutu, sejarah sapi, contoh dongeng anak pendek, cerita fabel pada zaman dahulu, cerita hikayat pendek, cerita kancil