dongeng burung merak yang sombong

Hai Adik-adik yang baik, kali ini RajaDongeng.info akan memberikan sebuah dongeng burung merak yang sombong. Apakah adik-adik Sudah tau seperti apa burung merak itu, burung merak itu merupakan jenis burung yang memiliki keindahan pada bulunya. Nah... untuk lebih jelasnya mari kita simak kisah lengkapnya dibawah ini
dongeng burung merak yang sombong
dongeng burung merak yang sombong

Pada suatu ketika di sebuahpedalaman hutan ada seekor burung merak yang angkuh dan sangat sombong. Ia cukup membanggakan dirinya sebab ia memiliki bulu-bulu yang cukup indah. Keseharian burung Merak selain mencari makan Ia ternyata lebih sering berjalan-jalan dan menjumpai binatang lainnya hanya sekedar menyombongkan keindahan yang dimilikinya itu.

Ketika Merak sedang berjalan-jalan di tengah hutan, Ia bertemu dengan seekor Bebek, dan seperti biasa merak beraksi menyombongkan dirinya. Ia mulai merentangkan bulu indahnya dihadapan si bebek itu.

"Lihatlah bebek, lihatlah bulu-bulu indahku ini. Apakah kau punya bulu-bulu yang indah seperti diriku ini?," kata Merak kepada bebek.

Bebek yang tidak suka berdebat akhirnya memilih diam saja dan langsung beranjak pergi meninggalkan burung Merak yang sombong itu.

"Ah, kau ini memang bebek yang payah dan jelek." ujar Merak melihat bebek yang pergi meninggalkannya.

Tidak berapa lama kemudian hinggaplah burung bangau. Dan seperti biasanya burung Merak mulai merentangkan bulunya yang sangat indah dibawah sinar matahari.

"Bangau, coba engkau lihat," kata Merak "Dapatkah kau mengalahkan keindahan ku? Lihat, aku bermandikan kemewahan dan pelangi, sedangkan bulu mu kusam kelabu seperti banyak debu."

Bangau pun merentangkan sayapnya dengan sangat lebar dan kemudian ia terbang ke atas. Di atas bangau bicara kepada sang Merak

"Merak, lihatlah aku. Apakah kau dapat terbang seperti aku, setinggi ini, ikutilah aku jika kau bisa terbang seperti aku," kata bangau.

Akan tetapi Merak hanya bisa diam seribu bahasa berdiri terpaku sebab Ia tidak bisa terbang keatas seperti burung bangau itu.

Nah adik-adik yang baik, dari kisah dongeng burung merak yang sombong diatas kita bisa mengambil sebuah hikmah yaitu Janganlah kita menyombongkan diri terhadap apa yang kita miliki, sebab mungkin saja mereka punya apa yang kita tidak miliki.

Tags: teks eksemplum merak yang angkuh, cerita merak yang angkuh, cerita burung merak, fabel burung merak, binatang paling sombong, cerpen tentang kesombongan, cerita pendek tentang anak yang sombong, cerpen anak orang kaya yang sombong

cerita dongeng sapi dan kerbau

Al kisah di jaman dahulu ketika sapi dan kerbau masih menjadi sahabat. Pada masa itu si sapi memmilikii warna kulit hitam agak kecoklat-coklatan. Sedngkan si kerbau kulitnya berwarna putih.

Dikisah kan pada suatu hari di sebuah padang rumput yang hijau, datang lah seorang pendatang baru, pendatang baru itu adalah banteng dengan tanduk yang besar juga runcing.Dan dengan warna kulit hitam gelap menjadikan si banteng itu tampak amat gagah. Sehingga para sapi betina di padang rumput itu amat mengagumi si banteng.
cerita dongeng sapi dan kerbau
cerita dongeng sapi dan kerbau

Singkat cerita, dengan cepat sekali. Kabar angin tentang kegagahan sibanteng itu cepat sekali tersebar sampai ke penjuru padang rumput. Dan si banteng pun menjadi primadona dan buah bibir para sapi-sapi dan kerbau betina dalam padang rumput itu. Si sapi jantan yang memiliki warna kulit hitam agak kecoklatan itu tak terlalu memperdulikan tentang kabar yang menjadi buah bibir itu, dia mensyukuri karunia yang telah di berikan Tuhan kepadanya.

Akan tetapi tak begitu dengan si Kerbau. Ia malah iri dan amat cemburu kepada si banteng yang menjadi primadona dan diidolakan para betina.

"Si banteng, Apa hebatnya dia? Aku juga sama dengan dia memiliki tanduk yang besar dan juga runcing, badan ku juga terlihat gagah dan besar, cuma cuma beda warna kulit saja si banteng jadi primadona.... " Tampak sikerbau sedang menggerutu sendiri

"Hmmmmmmm..... mungkin saja jika warna kulit ku berwarna hitam, pasti aku bisa lebih gagah lagi dari si banteng itu, dan aku juga pasti akan jadi terkenal, malah aku lebih terkenal dibanding banteng, mmmmmm" sikerbau kembali menggerutu

"Oh iya, aku miliki ide bagus agar warna kulit ku menjadi Hitam. Akan tetapi apakah sapi akan ingin bertukar kulit dengan ku. Baiklah, aku ada ide bagus untuk menipu sapi agar dia ingin bertukar kulit dengan ku, haaaaaaa" gerutu si kerbau sambil sedikit senyum-senyum

Akhirnya sikerbau pun datang menemui si Sapi yang sedang berendam di sungai. Terlihat si kerbau pun mulai menjalankan ide liciknya, ia pun mulai membujuk rayu si Sapi agar ingin bertukar kulit. Akan tetapi Si sapi tak ingin karna ia telah mensyukuri apa yang di berikan Tuhan kepada nya.

Tapi si kerbau tak ingin menyerah, ia terus saja membujuk si sapi agar dia ingin menukar kulitnya. Sampai merengek-rengek kerbau meminta mohon atas nama persahabatan kepada sisapi.

karna terus didesak, akhirnya si sapi pun merasa kasihan kepada si kerbau dan si sapi pun ingin bertukar kulit dengan kerbau.

Akan tetapi Si sapi memberikan syarat kepada si kerbau, Si kerbau harus berjanji jika telah bertukar kulit, si kerbau harus mensyukuri apapun yang ia miliki.

Dan tapa berfikir lagi, sikerbau pun menyanggupi syarat yang di ajukan oleh si sapi. karna si kerbau telah terbawa nafsu.

Akhirnya mereka berdua pun bertukar kulit, si sapi jadi berwarna putih sedangkan si kerbau berwarna hitam agak kecoklatan.

akan tetapi setelah mereka bertukar kulit rupanya ada masalah, ternyata kulit sisapi terlalu kecil untuk ukuran kerbau yang bertubuh besar dan kekar. Sehingga kulit itu terasa sesak di pakainya, terlalu ketat dan membuat kerbau tak nyaman memakainya.

Sedangkan kulit si kerbau yang di pakai oleh si sapi kebesaran, bahkan di bagian leher terlihat menggelambir dan terasa amat longgar, sehingga membuat si sapi merasa bebas bergerak.

karna merasa kurang nyaman si kerbau dengan kulit barunya, sikerbau pun kembali mengajak si sapi untuk bertukar kulit kembali. Akan tetapi si sapi tak ingin lagi bertukar kulit, karna si kerbau pun telah berjanji dan menyetujui syarat yang di berikan oleh si sapi kepadanya.

Berulang kali si kerbau sampai merengek-rengek ingin menukar kembali kulit nya, akan tetapi sapi tetap tak mau.

Bahkan tiap mereka bertemu di mana pun dan kapanpun, sikerbau yang tetap berusaha membujuk si sapi untuk menukarkan kembali kulit nya. Tapi si sapi selalu bilang "Moohh (Aku tak mau)"

Tags: dongeng sapi dan kutu, sejarah sapi, contoh dongeng anak pendek, cerita fabel pada zaman dahulu, cerita hikayat pendek, cerita kancil

cerita dongeng anak katak hijau yang nakal

Pada zaman dahulu di sebuah kolam yang cukup luas tinggalah seekor anak katak hijau bersama ibunya. Anak katak itu amat nakal dan tak pernah mengindahkan perkataan ibunya. Apabila ibunya menyuruhnya ke gunung, dia akan pergi ke laut. Jika ibunya menyuruhnya pergi ke timur, dia akan pergi ke barat. Pokoknya apapun yang diperintah ibunya, dia akan melakukan hal sebaliknya.
cerita dongeng anak katak hijau yang nakal
cerita dongeng anak katak hijau yang nakal

“Apa yang harus kulalukan pada anak ini” pikir ibu katak dalam hatinya. “Mengapa dia tak sperti anak-anak katak lain yang selalu menuruti kata orang tuanya.”

Pada suatu hari si ibu berkata kepada anaknya, “Nak, Usah kau pergi keluar rumah karna di luar sedang hujan deras. Nanti kau hanyut terbawa arus.”

Belum usai ibunya berbicara, anak katak itu telah melompat keluar sambil tertawa gembira,”hore…banjir aku akan bermain sepuasnya!”

Setiap hari ibu katak menasehati anaknya tetapi kelakuan anak katak itu bahkan semakin nakal. Hal itu membuat ibu katak menjadi murung dan sedih sampai jatuh sakit. Semakin hari sakitnya semakin parah.

Suatu hari ketika dia merasa tubuhnya semakin lemah, ibu katak memanggil anaknya, ”Anakku, kurasa hidupku tak lama lagi. Apabila aku mati, jangan kuburkan aku di atas gunung, kuburkanlah aku di tepi sungai.”

Ibu katak sebenarnya mau dikubur di atas gunung, namun karna anaknya sering mengerjakan yang sebaliknya, maka dia pun berpesan yang sebaliknya pula.

Akhirnya ibu katak pun meninggal. Anak katak itu menangis dan menangis menyesali kelakuannya, “Ibuku yang malang. mengapa aku tak pernah mau mendengarkan kata-katanya. Kini dia telah tiada, aku telah membunuhnya.”

Anak katak itu lalu teringat pesan terakhir ibunya. “Aku selalu melakukan apapun yang dilarang ibuku. Kini guna menebus kesalahan, aku akan melakukan apa yang dipesan oleh ibu dengan sebaik-baiknya.”

Maka anak katak itu menguburkan ibunya di tepi sungai sesuai dengan pesan terakhir sang ibu.

Beberapa minggu berikutnya hujan turun dengan lebatnya, sehingga air sungai dimana anak katak itu menguburkan ibunya meluap. Si anak katak begitu khawatir kuburan ibunya akan tersapu oleh air sungai yang meluap. Akhirnya dia memutuskan pergi ke sungai dan mengawasinya.

Di tengah hujan yang amat lebat dia menangis dan menangis. “Kwong-kwong-kwong. Wahai sungai jangan engkau bawa ibuku pergi!”

Dan anak katak hijau itu akan selalu pergi ke sungai dan menagis setiap kali hujan datang. Sejak itulah kenapa sampai kini kita selalu mendengar katak hijau menangis setiap hujan turun.

Tags: dongeng fabel terpendek, cerita kodok yang tuli, cerita kodok dan semut, kumpulan cerita fabel panjang, cerita fabel bergambar, cerita dongeng panjang, cerita fabel binatang kucing, cerita anak