Menghapus Sifat Iri Dengki Calon Surga # Cerita Anak Islami

Search Suggest :cerita anak, cerita anak islam, cerita nabi, cerita pendek, kisah nabi, cerita dongeng, cerita anak - anak, iri dan dengki

Laki - laki Sederhana, Calon Penghuni surga

Adik-adik, Agama islam mengajarkan pemeluknya untuk tidak saling dengki dan sakit hati. Sebab dengki dan sakit hati itu hanya akan memnyebabkan permusuhan. dan disamping itu juga mempunyai sifat iri dan dengki akan menghapus kebaikan-kebaikan pelakunya.

Mari kita baca kisah Nabi tentang sifat iri dan dengki

Suatu ketika, nabi besar Muhammad sedang duduk-duduk bersama dengan para sahabat-sahabatnya. Beliau berkata kepada para sahabat, " Sebentar lagi, salah satu ahli syurga akan muncul di hadapan kalian. " . Dan para sahabat-sahabat nabi pun terdiam dan memandang. Mereka bertanya-tanya, siapa yang kira-kira yang di maksud Nab dengan calon penghuni syurga?

Tak begitu lama kemudian, datanglah seorang laki - laki dengan berpenampilan sederhana muncul dihadapan mereka. tampak pada seorang laki-laki tersebut menetes sisa-sisa dari air wudhu dari janggutnya dan tampak lai-laki itu sedang menenteng sandal dengan tangan kirinya.




Dan pada hari berikutnya, Nab Muhammad SAW mengulang kembali lagi perkataannya kepada para sahabatnya tentang calon penghuni syurga. Dan laki-laki berjanggut kemarin pun tiba-tiba muncul dan melintas.

Dihari ketiga Nabi Muhammad SAW mengulang lagi perkataan yang sama kepada para sahabat, dan kejadian itu pun kembali terulang, lelaki itu pun tiba-tiba muncul kembali.

Mendengar ucaapan dari Nabi Muhammad SAW itu, ahirnya salah satu seorang sahabat Nabi bernama Abdullah Bin Amr merasa penasaran dan bertanya di dalam hatinya "apakah sebenarnya yang dilakukan oleh seorang laki-laki itu, sehinga ia bisa masuk syurga?" dan sahabt Nabi yang bernama Abdullah pun mengikuti laki-laki yang dimaksud oleh Nabi tersebut.

Abdullah pun menyapa kepada laki-laki itu "wahai sahabat ku, apa bolehkah aku menginap selama tiga hari di rumah mu ?" Ia pun menjawab "Silahkan, dengan senang hati".

Pada akhirnya Abdullah pun menginap dirumah laki-laki itu hingga tiga malam berlalu. Abdullah tidak melihat laki-laki itu tidak melakukan amal-amal penghuni syurga. Dan terlihat ibadah laki-laki itu pun biasa-biasa saja. Lalu apakah yang membuat lai-laki itu bisa masuk syurga?

Abdullah pun memberanikan diri bertanya kepada laki-laki itu "Sudah tiga hari aku disini, aku tidak melihat mu mengerjakan ibadah-ibadah yang luar biasa. Tapi mengapa Nabi Muhammad berulang kali menyebut mu sebagai salah satu calon dari penghuni syurga?"




Laki-laki itu pun menjawab "Aku tidak melakukan amalan-amalan yang istimewa, akan tetapi sebelum tidur Aku berusaha mengingat kesalahan - kesalahan saudara ku seiman. Dan Aku berusaha mema'afkan kesalahan-kesalahan mereka sebelum Aku tidur, Aku hilangkan rasa iri dan dengki terhadap karunia Allah SWT yang di berikan kepada saudara ku".

Hikmah Cerita

Adik-adik ternyata jika kita memaafkan kesalahan - kesalahan teman kita sesama muslim, Allah SWT akan memberikan syurga sebagai balasannya.
Kita harus bersyukur atas nikmat yang di berikan-Nya untuk kita. maka hati kita pun akan lebih senang dan lapang, dan teman-teman kita pun akan suka kepada kita.
Karena Orang-orang yang mempunyai sifat Dengki dan sifat pemdendam merupakan Kawan syaiton. dan orang yang mempunya sifat iri dan dengki nya pun tidak akan disukai oleh teman-temannya yang lain.
Adik-adik tentu ingin punya banyak teman dan di sayang oleh semua Orang, kan? Maka jadilah adik-adik orang yang pemaaf, dan Allah SWT pun akan menyayangi Adik-adik.

Aku Tak Berbunyi "Tokeek"

Dikisahkan pada suatu hari di rumah kediaman keluarga tokek, tampak sekali kesibukan dari rumah keluarga tokek hari ini. sang ibu tokek tampak sangat gelisah dan tak sabar menunggu 3 butir telurnya menetas menjadi bayi tokek.




Sang ibu tokek dan sang ayah tokek tampak merasa bahagia karena hari ini sudah genap satu bulan telur-telur itu berada di tumpukan papan rumah. sungguh perjuangan yang sangat besar untuk menjaga dan memastikan bahwa telur - telur itu tidak rusak siang dan malam.
Bahkan bukan sang ibu dan sang ayah saja yang berharap-harap cemas menantikan telur-telur itu menetas, bahkan kerabat, saudara-saudara tokek pun merasakan debar-debar menantikan telur tokek itu menetas.

Singkat cerita, setelah menunggu dari kecemasan ibu tokek, terdengar suara retakan dari salah satu telur itu, Alhasil sang ibu pun menjerit histeris bahagia dan berkata "Ayah, lihat!! ada yang menetas".
"Wahhh.., Betul bu! Kira-kira laki-laki apa perempuan ya bu?"
Setelah suara retakan kecil dan di susul dengan suara retakan berikutnya yang lebih keras, setengah bagian dari telur tersebut kini sudah benar-benar pecah.

"Ayah kau lihat itu, anak pertama kita akan segera lahir"
"cangkang nya akan segera habis bu, sebentar lagi kita akan melihatnya"

Pelan Tapi pasti Akhirnya bayi tokek pun menghancurkan semua cangkang yang melingkupinya, dan tampak lah bayi kecil mungil, merah keluar dan untuk pertama kalinya bayi tokek itu melihat dunia.

"wahhh, selamat pak Bu dia perempuan" Teriak kerabatnya.
Semua yang menyaksikan kelahiran itu tampak bahagia menyaksikan kelahiran anak perempuan tersebut.

Tak lama terdengar kembali suara retakan kecil dari telur ke dua, dan telur ketiga. Akan tetapi telur kedua lebih cepat menetasnya dari pada telur ke tiga.

Se ekor bayi perempuan tampak keluar dari telur ke dua, sang ibu dan ayah dan kerabat-kerabatnya tampak kecewa karena telah lahir dengan jenis kelamin perempuan juga. Dan akhirnya mereka terus berharap dari telur yang ke tiga itu adalah bayi laki-laki.

Sekarang terdengar retakan -retakan kecil dari telur yang ketiga, sedikit demi sedikit dan muncul lah bayi yang ketiga.
"Ibu,, Dia laki - laki" Teriak sang ayah menyambutnya dengan girang.
"iya Ayah"
Akhirnya ketiga telur tokek itu menetas dan bayi bayi telahir ke dunia dengan sempurna, tampak keceriaan sang ibu dan ayah di raut mukanya.

Sang ibu dan sang ayah membesarkan ketiga anaknya itu dengan baik, dan kasih sayang yang mereka berikan sangat berlimpah sehingga ke tiga anak tokek itu pun tumbuh dengan baik.

Sampai pada suatu hari sang ibu mendapati anak ketiganya yang laki-laki tidak berbunyi tokeek, dan sang ibu pun bicara kepada sang ayah

"Ayah, ini sudah hampir dua bulan tapi kenapa anak laki-laki kita tidak bisa bicara dan berbunyi ''Tokeek" layaknya toke jantan pada umumnya. Kalau seperti itu bagaimana dia nanti akan menarik perhatian lawan jenisnya, bagai mana dia akan mendapat pasangan saat dewasa nanti? oh, ayah aku tak sanggup membayangkannya, apa yang harus kita lakukan?, sang ibu tokek tak kuasa menahan air mata kesedihannya.

"Aku juga tidak tahu harus bagaimana bu, belum pernah ada pejantan yang tak bisa berbunyi Tokkek, tapi walau bagaimana pun kita harus tetap sabar dan tetap membesarkannya dengan baik."

"Lalu apa yang harus kita lakukan ketika dia dewasa nanti ayah?" sang ibu berusaha tabah namun matanya masih berkaca-kaca.

"Aku yakin, pasti ada maksud dari semua ini bu" Sambil mendekap sang ibu yang masih menangisi keadaan anak laki -lakinya tersebut.

Singkat Cerita

Malangnya si tokek yang tak berbunyi sehingga sering sekali mendapatkan ejekan dari orang lain, dan bahkan ejekan dari kedua kakak perempuannya sendiri. Dan para tokek jantan lainnya kerap menjulukinya dengan panggilan tokek betina karena tidak bisa berbunyi Tokeek,

Ketika kedua kakak perempuannya mendapatkan pasangan, namun tida satu pun tokek betina yang mau dekat dengan dia karena dianggap tidak jantan.

Pada suatu malam, tampak si tokek tak berbunyi sedang berburu dia atas pohon. tiba - tiba seekor nyamuk datang terbang ke arahnya, segera dia bersiap-siap untuk menangkap si nyamuk. saat ia menjulurkan lidahnya, tiba-tiba saja si nyamuk jatuh tak berdaya. dan terhempas ke bawah. dengan sigap si tokek tak berbunyi itu turun kebawah, alangkah terkejutnya si tokek mendapati salah satu sayap si nyamuk patah.

"tolong jangan makan aku, aku hampir mati tadi terkena tepukan manusia" pintanya pada si tokek.
Si tokek hanya terdiam dan menghentikan niatnya untuk memangsa si nyamuk.
"Jika kau memakan ku, aku tidak bisa berburu darah, dan anak-anak ku akan mati karena tak bisa menghisap darah dari tubuhku yang aku berikan kepadanya" dengan nafas tersengal si nyamuk mencoba jelaskan kepada si tokek.

Si tokek hanya bisa menganggukan kepalanya tanpa bisa mengatakan apa pun kepada si nyamuk. Akhirnya si nyamuk pun sedikit mengerti tentang sesuatu dari si tokek.